Transisi merupakan masa di
mana seorang ibu yang sedang bersalin membutuhkan dukungan penuh. Kapankah masa
transisi itu?
Transisi merupakan bagian di
dalam fase aktif. Dikatakan fase aktif mulai dari pembukaan 4 sampai 10, dan
masa transisi di mulai rata – rata sekitar pembukaan 8. Apa yang terjadi saat
masa transisi sehingga Ibu membutuhkan banyak dukungan emosional?
Pada masa transisi terjadi
perubahan pola otot yang bekerja di dalam rahim. Pada saat kala pembukaan, di
mulai dari awal ibu merasakan kontraksi, maka otot yang bekerja adalah otot
myometrium bagian dalam yang susunan ototnya melingkar horisontal, otot ini
bersifat untuk membuka mulut rahim, karena otot ini menebal di bagian bawah dan
semakin ke atas serat otot semakin tipis.
Setelah sekitar pembukaan 8,
maka otot yang bekerja akan bergantian dengan otot myometrium bagian luar yang
susunan ototnya memanjang vertikal. Otot ini bersifat ekspulsif atau mendorong
bayi ke bawah, mendekati vagina. Susunan
ototnya menebal di bagian fundus dan semakin ke bawah semakin tipis, sehingga
ketika kita meletakkan tangan kita di perut bagian atas (lebih tepatnya fundus),
semakin mendekati proses persalinan, kita akan merasakan semakin keras di
daerah itu.
Pergantian kerja otot ini,
dari otot yang bersifat untuk membuka mulut rahim menjadi otot yang bersifat
ekspulsif (mendorong bayi keluar dari vagina), mempengaruhi keadaan emosional
ibu. Sebagai contoh, ketika di awal progress persalian, seorang ibu masih
berpakaian rapi, setelah beberapa jam si Ibu menjadi cenderung berteriak-teriak
tidak terkontrol, kadang ibu mulai menyerah dan memilih untuk dilakukannya
operasi cesar, pada tahap yang seperti ini kemungkinan besar ibu berada dalam
fase transisi.
Apa yang harus dilakukan
sebagai pendamping? Pada saat masa transisi ini, sorang ibu membutuhkan
dukungan. Dukungan yang ia dapatkan, akan membantu ibu melalui masa ini dengan
nyaman, tenang dan waktu terjadinya masa ini bisa dilalui sebentar. Namun, jika
ibu tidak mendapatkan dukungan, ketenangan dan kenyamanan saat masa transisi,
ibu bisa mengalami masa transisi yag sedikit lebih lama.
Dukungan itu bisa melalui,
sentuhan lembut atau pijatan lembut di daerah tulang belakang hingga ke sacrum,
meng-coach nafas (mengingatkan kembali pada ibu untuk mengatur nafas dengan
lembut), mengompres daerah sacrum dengan air hangat (bisa mengguakan buli-buli
hangat atau kain yang dicelupkan ke air hangat) dan lain sebagainya.
Dengan demikian, ibu yang
sedang menjalani persalinan bisa menjalani masa ini dengan rileks, nyaman,
aman, dan terlindungi karena apa yang kita lakukan pada saat mendampingi
persalianan akan diingat oleh ibu seumur hidup. Jadi, dampingilah seorang ibu
dengan penuh rasa cinta dan sayang!
No comments:
Post a Comment